Tuesday, 11 July 2023

Perkuat Ekonomi Nasional, Pemerintah Ingin Pangkas Hambatan Perdagangan ke Luar Negeri

Perkuat Ekonomi Nasional, Pemerintah Ingin Pangkas Hambatan Perdagangan ke Luar Negeri




Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto/Net






Perekonomian dalam negeri masih cukup kuat dan mampu menjadi insentif dalam penguatan output sektor manufaktur.







Terlebih, status Indonesia yang sudah lepas dari pandemi Covid-19 sehingga membuat kegiatan ekonomi kembali normal.


"PMI (purchasing managers’ index) meningkat menjadi 52,5, dan kita sudah 22 bulan berturut-turut di atas 50, jadi ini sifatnya ekspansif," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, pada hari Senin, 10/07/2023.


Airlangga menambahkan, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) di bulan Juni 2023 juga mencatatkan angka bagus, yakni mencapai 53,94 atau meningkat 3,03 poin dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 50,90.


Permintaan dalam negeri juga meningkat sehingga mendukung ekspektasi perusahaan manufaktur bertahan di level positif. Kenaikan penjualan ini, kata dia, didorong oleh permintaan dalam negeri menjadi sentimen utama untuk prospek positif ekonomi nasional ke depannya.


Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, kontribusi industri pengolahan terhadap total investasi Indonesia pada triwulan pertama 2023 sebesar 42,5 persen atau mencapai Rp328,9 triliun. Angka ini meningkat 32,5 persen dibanding tahun sebelumnya.


Pada triwulan pertama 2023 pula, kontribusi industri pengolahan terhadap sektor industri secara keseluruhan mencapai 18,57 persen, dan subsektor yang menjadi kontributor terbesar yakni industri makanan dan minuman sebesar 6,47 persen.


Sektor industri tekstil dan pakaian juga diyakini akan tumbuh positif lantaran permintaan terus meningkat.


Akan tetapi, Airlangga tidak menutup mata ada hambatan yang harus dilalui, misalnya bea masuk yang tinggi saat diekspor ke luar negeri, seperti ke pasar Amerika dan Eropa


“Indonesia sedang berkonsentrasi untuk menyelesaikan EU-CEPA sehingga diharapkan pasar akan lebih terbuka. Dalam IPEF juga pada pilar pertamanya membahas fasilitasi perdagangan. Pemerintah berharap hambatan di negara-negara itu bisa dikurangi,” jelas Airlangga.




























































































































No comments: